Jadilah Istri Shalihah, walaupun Suami Tidak Shalih!

by Vivi Adrianty Lestari, May 20, 2019
Alhamdulillah, sudah masuk minggu ketiga bulan Ramadan. Bersyukur sekali, diberikan waktu dan kesempatan untuk menjalani Ramadan tahun ini. Tahun ini, Alhamdulillah (lagi), Allah berikan kekuatan untuk tetap bisa menjalani puasa dengan kondisi masih mengASIhi adek yang baru berusia 5 bulan. Mengingat sudah 3 tahun tidak bisa berpuasa full, karena saat itu hamil abang, menyusui abang dan selanjutnya diberikan kepercayaan lagi, hamil adek. 😇

Walaupun sudah berjalan 2 minggu puasa, ibadah yang saya lakukan masih terasa jauh dari yang diharapkan. Shalat 5 waktu masih sering terlambat (sebaiknya shalat adalah di awal waktu), puasa masih bolong-bolong (sudah 3 hari tidak berpuasa) dan banyak lainnya yang harus diperbaiki. Kadang malu sama Allah, betapa banyak nikmat dan rejeki yang diberikan, namun masih kurang bersyukur. Astaghfirullah,, 😐

Kalau kata orang sih, bulan Ramadan, adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Bulan Ramadan itu bulan penuh keberkahan, pahala "berserakan" dimana-mana,  ampunan bertebaran setiap saat dan waktu. Dahsyat yaa?⁣⁣ Bulan Ramadan, juga ladang menimba ilmu (menurut  saya), banyak kajian (baik langsung mau dalam bentuk tausyiah di TV dan media lainnya).

Nah, pas banget, hari Minggu kemarin, jadwal meet up arisan Nu Moms (arisan yang anggotanya adalah ibu-ibu relawan Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa), meet up dalam bentuk kajian. Waahh,, seru nih! Dan benar saja, ilmunya luar biasa. Bikin tambah semangat untuk memperbaiki diri dan merasa bersalah, karena apa yang dilakukan selama ini masih jauuh, jauuh dari yang seharusnya.


Tema kajian kali ini adalah "Jadilah Istri Shaliha, walaupun Suami Tidak Shalih". Sempat bingung, maksudnya apa ya? Kajian dibuka dengan hadits yaitu:

Rasulullah Shallallahu‘alaihi Wasallam bersabda,
“Ada empat wanita mulia dan juga penghulu segala wanita di dunia; mereka itu ialah Asiah binti Muzahim (istri Fira'un), Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid dan Fatimah binti Muhammad." (Riwayat Bukhari).



Pada kajian kali ini lebih membahas kepada sosok Asiah binti Muzahim (istri Fir'aun), karena pada kajian sebelumnya sudah dibahas mengenai Khadijah  binti Khuwailid. Disampaikan bahwa, Asiah binti Muzahim adalah istri Fir'aun yang kita ketahui, Firaun mengaku dirinya sebagai Tuhan, dan karena kesombongannya, Fir'aun ditenggelamkan oleh Allah SWT di Laut Merah bersama tentaranya ketika mengejar Nabi Musa AS.

Dikisahkan bahwa Siti Asiah merupakan sosok wanita mulia yang memiliki keteguhan hati untuk selalu beriman kepada Allah SWT, meskipun kerap mendapat perlakuan kasar dan kejam dari suaminya. Siti Asiah yang merupakan istri utama, namun tidak diutamakan, karena suaminya lebih memilih bersama dengan selir-selirnya. (Ga kebayang kalau saya di posisi Siti Asiah, apakah bisa sekuat itu 😣). Hingga, Asiah berdoa kepada Allah:

"Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim." (QS: At-Tahrim:11)

Merasa "ditampar" sama doanya Siti Asiah, sebegitu kejam diperlakukan oleh suaminya, namun tidak ada sedikitpun doa dari Siti Asiah yang buruk untuk Fir'aun. Hanya minta dikuatkan dan diselamatkan dari perlakuan suaminya, karena kesabaran dan keimannya kepada Allah SWT. Sedangkan saya, masih jauh jika dibandingkan dengan sosok Siti Asiah. Ada kesalahpahaman dan masalah sedikit dalam rumah tangga, sudah hilang rasa sabar. Apalah ujian saya dibandingkan dengan ujian Siti Asiah.


Hingga dikisahkan, saat Fir'aun ditenggelamkan oleh Allah SWT, Siti Asiah masih bersedih, karena sosok lelaki yang dicintainya dihukum oleh Allah SWT. 

Jadilah istri Shalihah, walaupun Suami Tidak Shalih. Menjadi istri shalihah, merupakan hak setiap istri dan itu harus diperjuangkan, bagaimanapun kondisinya, selayaknya kisah Siti Asiah. (Note: jangan merasa ujian kita paling sulit, lihat seberapa besar ujian Siti Asiah terhadap suaminya).

Kajian kemarin ditutup dengan hadits, yang sudah sering saya dengar, namun mengena banget di hati:

Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa Bulan Ramadan, menjaga harga dirinya (kemaluannya) dan mentaati perintah suaminya, maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintu mana yang ia suka (sesuai pilihannya)," (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani).



Ya Allah, benar-benar utama yaa, kita sebagai wanita. Siapa yang ga mau coba, masuk surga dan pilih sendiri mau masuk dari pintu mana (semoga dimampukan menjadi salah satu dari wanita (istri) tersebut, Aamiin). Alhamdulillah, bersyukur banget bisa dipertemukan dengan ibu-ibu shalihah di arisan Nu Moms ini dan bisa menimba ilmu bersama di kajian kali ini. Semoga saya (dan semua istri) selalu bisa memperbaiki diri untuk menjadi istri dan ibu shalihah, bersama suami shalih. Aamiin yaa rabbal'alaamiin,, 🙏😇