Menyusui maraton hingga 4 tahun? Siapa takut! ❤️

by Vivi Adrianty Lestari, November 25, 2020

Menyusui merupakan siklus kehidupan yang aku jalani selama 3 tahun terakhir ini. Iyaa, total 3 tahun menyusui abang dan adek sampai sekarang. Lelah banget sebenarnya, jika dibilang menyusui itu meletihkan, iya, Menyenangkan? Iya banget. Ga kebayang sebenarnya punya 2 anak dalam waktu berdekatan. Awalnya setelah menyapih abang, mau rehat sejenak, mulai menikmati waktu dengan diri sendiri, bisa tidur dengan posisi enak, tanpa harus miring kiri miring kanan (Ibu-ibu menyusui pasti paham 😊), kekhawatiran apakah ASI-ku cukup untuk abang, dan lainnya. Tapi apalah daya, semuanya cuma angan-angan.

Ingat banget dulu waktu test pack, karena feeling, hmmmm, kayaknya hamil lagi nih. Ehhh, bener doonk. Langsung deh pikiran melayang kemana-mana, khawatir sama abang yang waktu itu masih 1 tahun 4 bulan. Campur aduk perasaan saat itu, tapi mau gimana lagi, udah kejadian.

Sebenarnya bukan hanya ingin tidur nyenyak tanpa gangguan, salah satu alasan terbesar adalah trauma menyusui. Kok bisa trauma menyusui? Jadi, dulu setelah melahirkan abang, ASI-ku ga langsung keluar, abang susah menyusu karena putingku tipe puting datar, karena ga disedot oleh abang akhirnya payuudara bengkak dan menyebabkan masistis, badan meriang, ga bisa ngapa-ngapain, payudara kencang banget, berasa kayak mau meledak. Kejadian itu berturut-turut aku alami dalam rentang waktu 7 hari setelah melahirkan.

Luar biasa rasanya, tapi cerita belum berhenti sampai disitu. Selama 3 hari pertama, abang puasa ga minum apa-apa, karena berdasarkan ilmu yang aku tahu, bayi yang baru lahir masih mempunyai cadangan makanan dalam tubuhnya untuk 72 jam, bisa dibilang 3 hari, walaupun lebih effort untuk nenangin abang jika nangis, karena belum keluar ASI sama sekali. Setelah 3 hari apa yang terjadi? Alhamdulillah, ASI mulai keluar di hari ke empat. Bersyukur rasanya, kekhawatiran abang harus mengkonsumsi sufor di saat usia hitungan hari, sirna sudah. YES!! Sudah bisa meng-ASI-hi abang!! Tapi kendala belum berakhir, kondisi puting datar menyebabkan abang ga bisa menyedot dengan baik

Karena ASI yang sudah diproduksi tidak dikeluarkan dengan maksimal, maka terjadilah penyumbatan di payudara, itulah yang dinamakan masistis, payudara membengkak dan badan meriang, ga kuat rasanya. Akhirnya coba berbagai macam cara untuk mengeluarkan ASI dari pompa manual menggunakan tangan sampai beli pompa ASI di apotik. Akhirnya perlahan-lahan ASI nya bisa keluar dengan lancar dan diminumin ke abang dengan menggunakan sendok. Alhamdulillah.

Oya, ada tips trik dari bidan supaya puting datar bisa keluar dan mudah disedot oleh bayi. Caranya menggunakan suntikan besar (searching aja “suntikan besar” langsung keluar kok), suntikannya di potong bagian ujungnya, sehingga bagian suntikan semua sama besar. Nah, taro suntikan di bagian puting, lalu tarik (kayak mau nyedot cairan gitu), diamkan sebentar, lalu ulang terus sampai putingnya mulai muncul. Sakit banget sih rasanya, sampai keluar darah gitu pas disedot, tapi apapun harus dilakukan agar bisa menyusui dengan maksimal. Semangat Mamsi (read. Mama ASI)!!

Setelah berbagai cara ditempuh, Alhamdulillah abang udah bisa nyaman menyusui, terimakasih Ya Allah! Nah, berhubung saat melahirkan abang, aku masih kerja kantoran, ga terasa 1 bulan lagi mulai masuk kantor. Baru kejar tayang untuk stok ASIP (ASI Perah) untuk abang, agar memastikan selama aku kerja, kebutuhan ASI abang tetap terpenuhi. Tapi karena manajemen waktu yang kurang bagus dan memang ASI aku ga terlalu banyak (sekali pumping ga sampai 100 ml), akhirnya stok ASIP ga sesuai kebutuhan abang dan terpaksa ditambah sufor. Sedih sebenarnya karena kelalaian sendiri, akhirnya abang harus dibantu sufor.

Pengalaman ini yang ga ingin aku ulang lagi saat menyusui adek, terutama masalah manajemen waktu. Pelajaran banget sih, harus disiplin dari awal sejak abang lahir untuk pumping, ga ada nanti-nanti, ga ada malas dan lainnya. Jika ternyata stok ASIP belum sesuai, salah satu metode yang dilakukan (setelah searching dan baca-baca) adalah power pumping yang efektif buat meningkatkan supply ASI. Teknik power pumping merupakan cara memompa ASI yang meniru frekuensi menyusu pada bayi growth spurt. Teknik power pumping biasanya dilakukan 1 jam setiap pagi atau malam hari. Teknisnya:

  • Pompa ASI selama 20 menit, istirahat 10 menit
  • Pompa lagi selama 10 menit, istirahat 10 menit
  • Pompa lagi selama 10 menit, selesai

Teknik power pumping ini harus banget dilakukan secara rutin, untuk hasil yang maksimal. Nah, tau ga Mom? Saking dulu putus asa dan mau usahain banget supaya ASI banyak, aku sampe makan pare mentah, karena pernah denger info gitu kalau makan pare mentah bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI. Kebayang kan pahitnya minta ampun, pare yang dimasak aja pahit, apalagi yang masih mentah. Tapi demi abang semuanya dilakukan deh, makannya sambil lihat abang supaya ga fokus sama pahitnya. Memang benar ya, seorang ibu akan melakukan apa pun demi anaknya. 

Nah, berdasarkan pengalaman menyusui abang, aku sudah bertekad, saat menyusui adek harus lebih baik. Alhamdulillah Allah menjawab doaku, ASI terasa lebih banyak setelah melahirkan. Mudah-mudahan cukup terus ya dek. Apalagi sekarang ada 2 anak yang harus aku penuhi nutirisinya melalui ASI. Iya, aku tandem nursing, abang tetap disapih sesuai seharusnya, yaitu 2 tahun. Kenapa? Apakah aman menyusui abang di saat hamil?

Tandem nursing ga serta merta aku putuskan tanpa bertanya sana-sini, aku putuskan setelah konsultasi dengan dokter kandungan, beliau mengizinkan untuk tandem nursing karena riwayat hamil yang aman, kondisi janin sehat dan dipastikan asupan gizi ibu sesuai. Ga takut keuguguran kah? Awalnya sih agak khawatir ya, karena sempat dengar juga jika menyusui di saat hamil bisa menyebabkan kontraksi pada kandungan dan berbahaya pada janin. Ternyata itu hanya mitos, memang sih kontraksi terjadi saat kita menyusui, namun kontraksi yang dihasilkan tidak besar dan tidak mengakibatkan dampak negatif pada janin. Lagi-lagi harus dengan ijin dari ahlinya ya.

Karena tandem nursing dan khawatir ASI tidak cukup untuk abang dan adek, aku pun memutuskan untuk mengkonsumsi booster ASI. Mengandalkan mbah google yang katanya tahu banyak tentang apapun langsung deh cari-cari info mengenai booster ASI yang OK, pokoknya apapun yang bisa dilakukan dimaksimalkan. Karena bagaimanapun ASI sangat penting untuk anak di 2 tahun kehidupannya dan eksklusif dalam 6 bulan pertama. Komposisi ASI sangat unik dan komplek, tidak ada yang bisa menggantikan ASI.

Dan ternyata kandungan ASI itu berubah-ubah loh sesuai kebutuhan bayi:

          1. Kolostrum (0 - 3 hari)

·         ASI pada tiga hari pertama setelah lahir

·         Kaya antibodi, sel imun, faktor pertumbuhan dan zat pelindung lain

·         Kadar protein, natrium, magnesium dan klorida lebih tinggi daripada mature milk (hari ke 10)

2. Transitional Milk (3 – 10 hari)

·         ASI yang diproduksi setelah koostrum (hari ke 3) dan sebelum mature milk

·         Kadar laktosa meningkat, rasio natrium/kalium menurun

3. Mature Milk ( >10 hari)

·         Sejak hari ke 10 dan seterusnya, ASI sudah matang

·         Komposisi sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan perkembangan bayi

Satu lagi info penting, manfaat ASI itu bukan hanya untuk anak loh Mom. ASI juga bermanfaat banyak untuk Mamsi, diantaranya ASI sebagai metode kontrasepsi aman, menurunkan resiko osteoporosis, diabetes maternal, kanker rahim serta ovarium. Jadi menyusui itu punya segudang manfaat dan lebih ekonomis juga, daripada budget digunakan untuk beli susu formula, mendingan buat beli makanan bergizi dan enaak untuk ibunya. Mamsi senang, ASI lancar, nah ini faktor penting banget dalam meningkatkan produksi ASI, Mamsi harus bahagia, itu WAJIB! Setelah itu baru deh dibantu dengan booster lainnya, seperti skin to skin sesering mungkin dengan bayi, pompa ASI teratur, makan makanan yang bergizi serta bisa mengkonsumsi produk herbal yang bersifat Galactogogue (zat yang digunakan untuk menstimulasi, mempertahankan dan meningkatkan produksi ASI).

Salah satu produk herbal pelancar ASI yang aku konsumsi saat ini adalah Herba Asimor. Kalau ditanya alasan kenapa memilih produk ini, salah satunya karena kandungannya lengkap, di antaranya:

  1. Galatonol ekstrak Daun Katuk dan Daun Torbangun yang sudah dipercaya turun menurun untuk meningkatkan produksi ASI (ternyata masih sedikit produk herbal pelancar ASI yang menggunakan ekstrak Daun Torbangun)
  2. Striatin (ikan gabus) yang mengandung protein tinggi untuk mempercepat penyembuhan luka setelah operasi Caesar, mempercepat pemulihan dan kekuatan wanita pasca melahirkan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Hebatnya, jika Galatonol dan Striatin duet, maka akan lebih banyak manfaatnya, seperti:

  • Meningkatkan konsentrasi Prolactin dalam plasma. Prolactin merupakan hormon yang membuat sel-sel yang memproduksi ASI bekerja maksimal
  • Meningkatkan konsentrasi Oxytocin dalam plasma

Luar biasa ya kandungan dan manfaatnya. Herba Asimor merupakan produk herbal untuk membantu melancarkan ASI, satu-satunya yang terbuat dari kombinasi 2 tanaman asli Indonesia, yaitu daun katuk dan daun torbangun + ikan gabus, dalam bentuk  bioactive fraction yang dapat membantu melancarkan produk ASI.

Nah, memang dasar aku orang yang ga gampang percayaan sama sesuatu, cobalah iseng riset tingkat kepuasan pelanggan, ternyata ada dan yang puas dengan Herba Asimor itu ada 87% dari seluruh responden, keren yaa. Dan rata-rata dari konsumen yang mengkonsumsi Herba Asimor, peningkatan produksi ASI mulai terasa di hari ke 2 – 3 penggunaan Herba Asimor, serta volume ASI pada saat pumping meningkat dan waktu yang dibutuhkan untuk pumping lebih sedikit. 

Bukan hanya Mamsi aja yang senang, ternyata terlihat nyata efek pada anak, setelah 2 minggu Mamsi mengkonsumsi Herba Asimor, frekuensi buang air kecil pada bayi meningkat serta kualitas tidur bayi pun semakin baik, karena akan lebih mudah tidur jika pemberian ASI cukup. Langsung deh, beli produknya ga pakai basa-basi lagi. Alhamdulillah banget, konsumsi Herba Asimor secara rutin ASI lancar dan cukup untuk adek. Jadi, menyusui maraton 4 tahun? Siapa takut!

Mungkin banyak pengalaman Mamsi di luar sana yang lebih luar biasa dan banyak drama. Aku hanya ingin sharing pengalaman dan semangat untuk para Mamsi, pejuang kasih. Semangat mom, apapun rintangan yang ada, kamu bisa, kamu ga sendiri. 

#PEJUANGKASIH

#KAWALAWAL

HAPPYMORKIT

“Kekuatan alami dari menyusui adalah salah satu keajaiban dunia. Ini tentang cinta yang sebenarnya dan menjaga serta merayakan kebahagiaan dalam memelihara kehiupan baru. Ini juga tentang menikmati kala menjadi sosok wanita” - Anwar Fazal

SHARE 19 comments

Add your comment

  1. Berat ya cobaan menyusui ternyata yah,aku belum nih dikasih kepercayaan sama Allah untuk memiliki buah hati. Tapi jadi nambah nih ilmu seputaran menyusui. Makasih ya bun,semoga dapat meng-ASIhi lebih lancar ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi banyak sukanya juga Bun,, Bismillah dikabulkan dan segera punya buah hati ya Mom,, Aamiin aamiin yaa rabbal'alaamiin,, 🥰

      Delete
  2. Hahahah aku kaget mb bacanya maraton sampai umur 4 tahun, hihi. MasyaAlloh yaa memang memberi ASI itu sangat butuh perjuangan dan semangat yang kuat tapi hasilnya pun insyaAlloh anak ASI memang tentulah beda dengan yang tidak bisa ASI ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi iyaaa Mbaaa,, kisah nyata loohh,, 🙈🙈 Iya mbaa,, dokter pun bilang, ga ada yang ngalahin lengkap dan bermanfaatnya kandungannya ASI 🤗

      Delete
  3. Wow luar biasa perjuangannya mengASIhinya ya mbak
    Jadi ingat masa menyusui dulu yang akunya juga masih kerja
    Jadi ya kejar-kejaran stock ASIP setiap hari
    Tapi sungguh bahagianya tak terkita saat anak tumbuh sehat dengan ASI
    Semangat mbak. Perjuangannya pasti membuahkan hasil yang baik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa mbaaa,, sedih banget kalau inget jaman dulu, kejar2an stok ASIP buat abang, sampe tiap hari harus gosend hasil pumping di kantor. Tapi Alhamdulillah berbuah manis,,, 🤗🥰

      Delete
  4. Waah, 4 tahun ya, seingetku kl di keluarga rata2 2 tahun kasih ASI. Perjuangan panjang menjadi seorang ibu, alhamdulillah ya sekarang ada Herba Asimor yang memberi solusi buat Ibu dalam mengASIhi anak2nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa Mbaa,, 2 tahun, untuk 2 anak, karena jaraknya ga jauh, jadi lanjut deeh maraton mengAshi,, 🥰

      Delete
  5. Ternyata perjuangan banget ya kasih ASI apalagi pada dua anak sekaligus gitu. Tapi kini untung sudah ketemu Herba Asimor sebagai solusinya untuk memperlancar ASI ya Kak. Semoga ASI-nya lancar terus ya Kak spy buah hati dan ibunya sll sehat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa Kak,, banyak perjuangannya, banyak juga sukanya.

      Aamiin aamiin yaa rabbal'alaamiin,,

      Doa yang sama untuk kakak,,

      Delete
  6. Wah, mantaap menyusui 4 tahun mba, non stop dong yaa ini, kece banget perjuangannya pantas dikasih 2 jempol ini sih hihi, sehat selalu yaa mba sekeluarga. Perjuangannya luar biasa untuk meningkatkan produksi asinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa mbaa,, luar biasaa. Banyak juga dih denger cerita2 ibu2 hebat diluar sana seputar mengASIhi. Memang ibu2 luar biasa semuanyaa

      Delete
  7. Keren sih perjuangan mu kak, kasih ASI buat dua anak sekaligus. Untung saja sudah menemukan solusinya ya kak. Semoga ASI-nya lancar dan sehat-sehat terusnya kak. Amiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasiih kaak,

      Aamiin aamiin yaa rabbal'alaamiin,,

      Doa yang sama untuk kakak,,

      Delete
  8. Memang besar sekali pengorbanan seorang ibu untuk anak-anaknya ya. Memberi ASI merupakan bentuk nyata cinta kasih seorang ibu.

    ReplyDelete
  9. sangat bangga dengan para ibu yang bisa lulus menyusui, dariku yng terpaksa ngasih sufor sama anak. Salute buat ka Vivi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tetap semangaaat kak, kasih sufor ga masalah, yang penting anak sehaat,, ya kaaan?

      Anakku yang pertama juga sempat konsumsi sufor awalnya,,

      Delete
  10. Pengorbanan ibu akan memberikan ASI pada anak memang lumayan besar ya. Ya demi masa depan anak juga kan ya. Tapi memang sudah tugas mulia seorang ibu memberikan ASI pada anak.

    ReplyDelete

© Mon Journal! · Designed by Sahabat Hosting