Mom & Support System untuk #bersamamelindungi ❤

by Vivi Adrianty Lestari, December 23, 2019
Mom shaming, sebuah fenomena yang terjadi dari dulu sampai sekarang, walaupun dengn istilah yang berbeda. Sayangnya, hal ini biasa dilalukn oleh orang terdekat (bisa orangtua, mertua bahkan suami), kerabat, teman, tetangga bahkan orang yang tidak kenal sekalipun.

Mom shaming bisa diartikan sebagai perilaku mengkritik serta mempermalukan ibu lain karena pilihan pengasuhannya. Saya yakin, semua ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, dari peralatan yang dipakai, pakaian yang dikenakan, pola pengasuhan dan sebagainya. Kalau ingin dilihat dari sisi positif, bisa jadi pelaku mom shaming ingin memberikan masukan dan saran kepada ibu lain, namun dengan cara yang tidak tepat, yang pada akhirnya "menyakiti" perasaan orang lain. 


Hadir di acara Sleek Baby di Broot & Botter Kemang, membuka mata saya bahwa setiap ibu butuh support system untuk sekedar mendukung, mendengarkan dan bisa memberikan masukan dengan cara yang baik. Untuk itulah saat ini sleek baby hadir dengan campaign #bersamamelindungi yang merupakan lanjutan dari #1000hariperlindungan

Sesi sharing kali ini dibuka dengan sharing dari Enno Lerian & Marissa Nasution yang ternyata pernah mengalami mom shaming, serta penjelasan dari Lidwina Natalia selaku Brand Manager Sleek Baby. Mom shaming bisa terjadi dimana dan kapan saja, tergantung bagaimana cara kita menyikapinya.

"Menjadi ibu merupakan titik balik kehidupan, yang awalnya sebagai pribadi single yang cuek terhadap apapun, makan makanan tanpa melihat komposisinya secara detail, pakai baju senyaman kita. Di saat sudah menjadi ibu, tiba-tiba bisa menjadi detail melihat komposisi makanan yang dimakan anak-anak, menggunakan peralatan yang terbaik, dan hal lainnya", ujar Marissa Nasution.

Saya setuju sekali dengan ungkapan tersebut, karena memang itu yang saya alami, memutuskan untuk masak apa hari ini menjadi PR setiap hari, memilih perlengkapan untuk bayi pun demikian, melihat apa saja kandungannya, amankah untuk anak dan banyak pertimbangan lainnya. Hmmm,, menjadi Ibu memang luar biasa, apalagi didukung dengan support system yang bisa #bersamamelindungi.

Selain itu banyak juga kekhawatiran saya, sebagai seorang ibu, apakah yang saya berikan sudah yang terbaik untuk mereka, makanan yang saya masak apakah sudah memenuhi kebutuhan gizi mereka, perlengkapan bayi & anak yang saya pilih apakah sudah aman untuk mereka dan banyak sekali kekhawatiran lain, yang bisa jadi menjadi kekhawatiran yang sama dirasakan oleh para ibu di luar sana. Dan tak dpat dipungkiri, judgement dari orang terdekat yang bis membuat saya menjadi lebih tidak percaya diri. Namun, di luar itu semua, saya cukup tenang karena mempunyai suami yang bisa menjadi support system untuk #bersamamelindungi . ❤


Dengan #bersamamelindungi , Sleek Baby hadir dengan Improved Formula 8 Protections, yaitu:
1. Food grade
Formula yang aman jika tertelan si kecil
2. Dermatologically tested • Irritation tested
3. Natural anti bacterial
4. Microbiological tested • Irritation tested
5. Stain removal formula
6. High quality concentrate
7. Hypoallergenic
Perlindungan untuk ibu yang menggunakan produk Sleek Baby
8. Paraben free



Sebagai ibu, sangat terbantu dengan produk bayi yang aman dan nyaman bagi bayi, bahkan untuk ibu. Terimakasih Sleek Baby!! ❤
Assalamualaikum wr wb
Hi guys!

Ngerasa ga sih, di jaman teknologi berkembang pesat seperti sekarang, mau ngapain aja serba gampang?  Kalau dibandingkan sama jaman dulu ya, mau naik ojek aja harus jalan kaki dulu ke depan gang/komplek, lagi males masak mau beli makanan yaa harus ke warung/restorannya dulu, mau beli pulsa yaa harus ke konter dulu. Repot yaa? 

Beda sama sekarang, kita bisa udah bisa ngapain aja, udah bisa kemana-mana, beli makanan (via g*food, gr*bfood & aplikasi lainnya), hanya bermodalkan hape (plus kuota internet pastinya 😁).

Naah, berhubung (hampir) semua hal bisa kita lakukan dengan internet. Jangan sampe pulsa atau kuota internet kita habis. Bisa mati kutu! Ga bisa ngapa-ngapain (pengalaman pribadi soalnya 😆).

Barusan dapet bocoran, kalau sekarang di cermati.com ada fitur baru, yaitu top up & tagihan. Jadi lebih gampang isi pulsa dan bayar tagihan!

Siapa sih yang belum tahu cermati.com ?
Cermati.com merupakan aplikasi & website (diluncurkan pada April 2015) yang menyediakan berbagai macam informasi untuk membantu masyarakat Indonesia menemukan produk keuangan terbaik. Cermati.com juga menyediakan akses data ke ribuan produk keuangan secara gratis untuk memudahkan masyarakat Indonesia membuat keputusan financial yang cermat. (Pas banget buat saya yang memang perhitungan dan mencoba cari perbandingan dulu sebelum memutuskan sesuatu, apalagi banyak banget pilihannya).


Cermati.com sudah terdaftar  di Bank Indonesia, tercatat di OJK dan didukung oleh cermati protect

Misi cermati adalah membantu masyarakat Indonesia dpat lebih memahami produk-produk finansial yang tersedia, karena seringkali informasi produk finansial sulit ditemukan dn sulit dimengerti.

Terkadang dengan banyaknya produk finansial bermunculan, membuat masyarakat (termasuk saya) menjadi bingung, produk apakah yang bagus untuk saya? Apa kelebihannya dibandingkan produk lain? Cermati.com cukup membantu saya dalam menjawab pertanyaan & kebingungan saya.

Apa saja fitur cermati.com?
Banyaak banget macamnya, ada kartu kredit, Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit mobil (baru dan bekas), asuransi (mobil, kesehatan, perjalanan & BPJS Ketenagakerjaan), simpanan (tabungan tabungan berjangka, tabungan syariah, deposito & deposito syariah) ,  e-money dan yang terbaru ada top up & tagihan. Selain itu ada banyak artikel untuk menambah pengetahuan kita mengenai keuangan.

Karena penasaran coba fitur barunya cermati.com, jadilah tadi nyoba beli pulsa via cermati.com. Caranya gampang banget ternyata. Nih langkah-langkahnya 👇:

1. Sign up / log in di website cermati.com (fyi karena ini fitur baru, jadi belum ada di aplikasi, baru bisa diakses via website). Untuk daftar akun di cermati.com mudah banget, hanya perlu isi data diri (email, nomor telp, nama lengkap & alamat).


2. Pilih top up & tagihan.


3. Masukkan nomor telpon yang ingin diisi pulsa, lalu pilih nominal pulsa yang diinginkan (menurut saya, harga pulsanya terjangkau, tidak ada biaya admin dan operatornya lengkap).


4. Keluar keterangan mengenai info produk & detail harga, bisa dicek dulu (kalau ada kode promo bisa dimasukan, supaya lebih murah! 😁), kemudiam klik "beli sekarang".



5. Pilih metode pembayaran yang diinginkan.


Ada 3 pilihan metode pembayaran, yaitu:
a. Kartu kredit


b. Virtual account (kebetulan saya pilih metode virtual account BC*)






c. E-money (baru tersedia g*pay), untuk g*pay langsung direct ke aplikasi g*jek, jadi praktis 👍


6. Bayar sesuai metode pembayaran yang kita pilih. 

7. Setelah melakukan pembayaran, otomatis diverifikasi oleh cermati.com dan dalam hitungan detik, pulsa langsung masuk. 


8. Bisa lanjut telpon, internetan, pesan ojol atauu pesan makanan,,  👍🏻😁

Note:
Yang saya suka banget sama cermati.com adalah website maupun aplikasinya edukatif. Di halaman top up & tagihan, ada beberapa artikel mengenai pulsa! Diantaranya penjelasan mengenai apa itu pulsa? Sejarah dibalik adanya pulsa (tertarik banget buat baca, bisa dibilang kalau bukan karena cermati.com , ga akan tahu & ga kepikiran mencari tahu mengenai sejarah pulsa). Bayangkan bisa dapet ilmu baru, gara-gara hal kecil, yaitu ISI PULSA, amazing banget! Makasih cermati.com!

Nih, buat temen-temen yang mau tahu sejarah dibalik adanya pulsa 👇



Sumber: 

Jadilah Istri Shalihah, walaupun Suami Tidak Shalih!

by Vivi Adrianty Lestari, May 20, 2019
Alhamdulillah, sudah masuk minggu ketiga bulan Ramadan. Bersyukur sekali, diberikan waktu dan kesempatan untuk menjalani Ramadan tahun ini. Tahun ini, Alhamdulillah (lagi), Allah berikan kekuatan untuk tetap bisa menjalani puasa dengan kondisi masih mengASIhi adek yang baru berusia 5 bulan. Mengingat sudah 3 tahun tidak bisa berpuasa full, karena saat itu hamil abang, menyusui abang dan selanjutnya diberikan kepercayaan lagi, hamil adek. 😇

Walaupun sudah berjalan 2 minggu puasa, ibadah yang saya lakukan masih terasa jauh dari yang diharapkan. Shalat 5 waktu masih sering terlambat (sebaiknya shalat adalah di awal waktu), puasa masih bolong-bolong (sudah 3 hari tidak berpuasa) dan banyak lainnya yang harus diperbaiki. Kadang malu sama Allah, betapa banyak nikmat dan rejeki yang diberikan, namun masih kurang bersyukur. Astaghfirullah,, 😐

Kalau kata orang sih, bulan Ramadan, adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Bulan Ramadan itu bulan penuh keberkahan, pahala "berserakan" dimana-mana,  ampunan bertebaran setiap saat dan waktu. Dahsyat yaa?⁣⁣ Bulan Ramadan, juga ladang menimba ilmu (menurut  saya), banyak kajian (baik langsung mau dalam bentuk tausyiah di TV dan media lainnya).

Nah, pas banget, hari Minggu kemarin, jadwal meet up arisan Nu Moms (arisan yang anggotanya adalah ibu-ibu relawan Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa), meet up dalam bentuk kajian. Waahh,, seru nih! Dan benar saja, ilmunya luar biasa. Bikin tambah semangat untuk memperbaiki diri dan merasa bersalah, karena apa yang dilakukan selama ini masih jauuh, jauuh dari yang seharusnya.


Tema kajian kali ini adalah "Jadilah Istri Shaliha, walaupun Suami Tidak Shalih". Sempat bingung, maksudnya apa ya? Kajian dibuka dengan hadits yaitu:

Rasulullah Shallallahu‘alaihi Wasallam bersabda,
“Ada empat wanita mulia dan juga penghulu segala wanita di dunia; mereka itu ialah Asiah binti Muzahim (istri Fira'un), Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid dan Fatimah binti Muhammad." (Riwayat Bukhari).



Pada kajian kali ini lebih membahas kepada sosok Asiah binti Muzahim (istri Fir'aun), karena pada kajian sebelumnya sudah dibahas mengenai Khadijah  binti Khuwailid. Disampaikan bahwa, Asiah binti Muzahim adalah istri Fir'aun yang kita ketahui, Firaun mengaku dirinya sebagai Tuhan, dan karena kesombongannya, Fir'aun ditenggelamkan oleh Allah SWT di Laut Merah bersama tentaranya ketika mengejar Nabi Musa AS.

Dikisahkan bahwa Siti Asiah merupakan sosok wanita mulia yang memiliki keteguhan hati untuk selalu beriman kepada Allah SWT, meskipun kerap mendapat perlakuan kasar dan kejam dari suaminya. Siti Asiah yang merupakan istri utama, namun tidak diutamakan, karena suaminya lebih memilih bersama dengan selir-selirnya. (Ga kebayang kalau saya di posisi Siti Asiah, apakah bisa sekuat itu 😣). Hingga, Asiah berdoa kepada Allah:

"Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim." (QS: At-Tahrim:11)

Merasa "ditampar" sama doanya Siti Asiah, sebegitu kejam diperlakukan oleh suaminya, namun tidak ada sedikitpun doa dari Siti Asiah yang buruk untuk Fir'aun. Hanya minta dikuatkan dan diselamatkan dari perlakuan suaminya, karena kesabaran dan keimannya kepada Allah SWT. Sedangkan saya, masih jauh jika dibandingkan dengan sosok Siti Asiah. Ada kesalahpahaman dan masalah sedikit dalam rumah tangga, sudah hilang rasa sabar. Apalah ujian saya dibandingkan dengan ujian Siti Asiah.


Hingga dikisahkan, saat Fir'aun ditenggelamkan oleh Allah SWT, Siti Asiah masih bersedih, karena sosok lelaki yang dicintainya dihukum oleh Allah SWT. 

Jadilah istri Shalihah, walaupun Suami Tidak Shalih. Menjadi istri shalihah, merupakan hak setiap istri dan itu harus diperjuangkan, bagaimanapun kondisinya, selayaknya kisah Siti Asiah. (Note: jangan merasa ujian kita paling sulit, lihat seberapa besar ujian Siti Asiah terhadap suaminya).

Kajian kemarin ditutup dengan hadits, yang sudah sering saya dengar, namun mengena banget di hati:

Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa Bulan Ramadan, menjaga harga dirinya (kemaluannya) dan mentaati perintah suaminya, maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintu mana yang ia suka (sesuai pilihannya)," (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani).



Ya Allah, benar-benar utama yaa, kita sebagai wanita. Siapa yang ga mau coba, masuk surga dan pilih sendiri mau masuk dari pintu mana (semoga dimampukan menjadi salah satu dari wanita (istri) tersebut, Aamiin). Alhamdulillah, bersyukur banget bisa dipertemukan dengan ibu-ibu shalihah di arisan Nu Moms ini dan bisa menimba ilmu bersama di kajian kali ini. Semoga saya (dan semua istri) selalu bisa memperbaiki diri untuk menjadi istri dan ibu shalihah, bersama suami shalih. Aamiin yaa rabbal'alaamiin,, 🙏😇

Kumpul Komunitas, Rasa Keluarga 💕

by Vivi Adrianty Lestari, March 31, 2019

Menikah! Mungkin kata itu merupakan hal baru yang sangat diharapkan sekaligus “menakutkan” bagi sebagian besar wanita. Banyak alasan, memasuki kehidupan baru dengan hidup bersama dengan orang lain (seumur hidup!), setelah menikah mempunyai anak, bagaimana nanti mengurus anak dan banyak hal lainnya yang menjadi pertimbangan. Hal itu mungkin berlaku juga bagi saya. Saat memutuskan untuk menikah banyak pemikiran-pemikiran yang timbul. Apakah saya bisa? Bagaimana kehidupan saya nanti setelah menikah? Jika saya punya anak bagaimana? Bagaimana mengurus anak? Bagaimana memenuhi kebutuhan anak? Dan banyak pemikiran-pemikiran lain yang muncul.

Tiga tahun yang lalu kehidupan menikah pun dimulai. Bingung? Pasti! Tapi, Alhamdulillah saya bergabung dengan kumpulan ibu-ibu dari berbagai jenis latar belakang, ada yang belum menjadi ibu, ada ibu baru, ibu yang sudah punya 2 anak, bahkan 3 anak (belum kebayang sih bagaimana punya anak 3), ada ibu perkerja bahkan fulltime Mom. Wow! Banyak pelajaran dan ilmu yang saya dapat disini.



Nu Moms, itulah komunitas atau bisa dibilang arisan yang saya ikuti. Kami meet up setiap 2 bulan sekali. Bagi saya, setiap meet up wajib banget untuk ikut karena selalu dengan tema yang berbeda-beda dan tentunya dengan ilmu yang berbeda pula. Selalu excited kalau sudah ada jadwal untuk meet up. Ternyata berkumpul dengan orang-orang yang memiliki kesamaan membuat kita lebih mudah untuk berbagi. Disini saya dapat banyak keluarga baru yang saling sayang dan perhatian.

Di saat bingung dan butuh pencerahan mengenai kondisi rumah tangga yang dihadapi, ada tempat untuk sharing dan belajar dari pengalaman ibu-ibu yang lain. Begitu pula saat butuh masukan dan pencerahan mengenai parentingada saja yang bersedia berbagi pengalaman. Bersyukur rasanya diberikan jalan untuk bisa kenal dengan ibu-ibu hebat di Nu Moms.


Dan di usia pernihakan saya yang sudah 3 tahun, sudah dikaruniai 2 orang anak, anak pertama Abang Hazza berusia 27 bulan dan adek Dena berusia 3,5 bulan. Kaget sih, cepat sekali waktu berlalu. Sekali lagi, dengan berkumpul bersama ibu-ibu Nu Moms kegelisahan dan keraguan saya saat mengurus 2 orang anak yang masih kecil-kecil, bisa terjawab dan sangan membantu.

Kumpul-kumpul kami bukan hanya untuk silaturahmi, sharing ilmu & pengalaman mengenai kehidupan rumah tangga dan anak, belajar agama melalui kajian, kami juga belajar bagaimana menjadi mompreneur. Selain mengurus rumah dan anak, kami sebagai Ibu memiliki keinginan yang sama untuk bisa memiliki penghasilan dari bisnis. Saya percaya, mencari nafkah merupakan tanggung jawab suami, namun sebagai seorang istri saya harus mandiri secara finansial.

© Mon Journal! · Designed by Sahabat Hosting