Penyebab konflik

by Vivi Adrianty Lestari, October 31, 2010
1.Interdepence
Interdepence ada yang menimbulkan konflik ada yang tidak, jika:
a. Ada kerjasama antar anggota dalam interdepence sehingga konflik menurun
b. Ada kompetisi antar anggota dalam interdepence sehingga konflik naik

2. Influence Stratregies
Strategi-strategi untuk mempengaruhi orang lain, ancaman, hukuman dan negatif reinforcement (meningkatkan konflik)




sumber: www.google.com

Proses Dasar dalam Kelompok *part 2

by Vivi Adrianty Lestari, October 31, 2010
Tahap STORMING : Konflik dalam Kelompok
Munculnya disagreement, pertengkaran dan friksi diantara anggota kelompok yang melibatkan kata-kata, emosi dan tindakan.

Tahap perkembangan konflik:
1. Disagreement (ketidaksetujuan)
Disagreementnya diidentifikasi:
- Apakah benar-benar tidak setuju atau sekedar kesalahpahaman
- Apakah perlu segera ditangani atau terselesaikan sendiri
- Jika benar-benar ada dan menyangkut beberapa faktor situasional
2. Confrontation (pertentangan)
Dua orang yang saling bertentangan (verbal attack)
Pada akhir tahap ini anggota kelompok menjadi terpolarisasi (membentuk blok-blok)
3. Escalation (konflik)
Anggota kelompok menjadi smakin kasar (memaksa dan mengancam sampai ada kekerasan fisik, timbul rasa tidak percaya dan frustasi)
4. Deescalation (menurunnya konflik)
Pada tahap ini konflik mulai berkurang, anggota kelompok sadar bahwa waktu dan energi terbuang sia-sia dengan berdebat
5. Conflict Resolution
Tiap konflik sampai pada tahap ini, meskipun tidak semua puas dengan hasilnya

Sumber:  www.google.com

Proses Dasar dalam Kelompok *part 1

by Vivi Adrianty Lestari, October 31, 2010
Tahap FORMING
A. Psikoanalisis : Orang bergabung dalam kelompok karena keanggotaan dapat memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu (Freud)
Dua proses pembentukan kelompok:
1.      Identifikasi
Energi emosi individu (libido) diarahkan ke dirinya dan orang lain.
2.      Transferen
Pembentukan kelompok pada masa awal kehidupan individu mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya.
B. Sosiobiologi : Orang bergabung dengan kelompok untuk memuaskan keinginan yang kuat untuk berafiliasi secara biologis.
C. Proses Pembandingan Sosial: Orang membutuhkan orang lain karena mereka membutuhkan informasi tentang diri mereka dan lingkungan mereka dan kebutuhan akan informasi (Leon Festinger).
D. Pertukaran Sosial
Model ketertarikan kelompok, dengan mempertimbangkan :
1. reward
2. cost  
Sumber: www.google.com

kalo massa aktif dan massa pasif?

by Vivi Adrianty Lestari, October 23, 2010
Massa aktif dan massa pasif mempunyai perbedaan dalam hal tindakannya.
Massa aktif sudah memiliki tindakan yang nyata, seperti demonstrasi, perkelahian massal dan sebagainya. Massa aktif sering disebut mob.
 Faktor-yang menyebabkan timbulnya massa aktif:
  1. Perasaan tidak puas, diawali dengan adanya bertukar pikiran yang selalu diulang dan jika sudah matang menjadi massa.
  2. Tekanan jiwa masyarakat yang tidak dapat dikendalikan.
Sedangkan massa pasif yang biasanya disebut audience. Audience merupaka massa yang belum melakukan tindakan nyata (pasif), sebagai contoh penonton acara TV.


sumber: www.mizan-poenya.co.cc

apa itu massa abstrak dan massa konkrit?

by Vivi Adrianty Lestari, October 23, 2010
Menurut Mennicke (1948) massa dibagi menjadi massa abstrak dan massa konkrit
Massa abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang didorong oleh adanya pesamaan minat, persamaan perhatian, persamaan kepentingan, persamaan tujuan, tidak adanya struktur yang jelas, tidak terorganisir. Massa abstrak bersifat temporer dan bisa bubar dalam waktu yang singkat

Massa konkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
  • adanya ikatan batin karena ada persamaan kehendak, ide dan lain-lain.
  • adanya persamaan norma karena mereka mempunyai peraturan dan kebiasaan sendiri
  • adanya struktur yang jelas
Massa abstrak dan massa konkrit mempunyai ubungan yang saling terkait. Massa abstrak bisa berubah menjadi massa konkrit dan sebaliknya.

sumber: www.mizan-poenya.co.cc

Apa sih pengertian massa???

by Vivi Adrianty Lestari, October 23, 2010
Sebelum membahas tentang psikologi massa, sebaiknya kita cari tahu dulu pengertian massa.
Massa:
  • kumpulan orang banyak dalam tempat dan waktu yang sama, niasanya mempunyai tujuan yang sama.
  • dapat diartikan sebagai bentuk kolektivisme (kebersamaan)
  • bentuk atau kumpulan dimana tidak ada struktur dan interaksi di dalamnya dan berlangsung dalam waktu lama.
Contoh massa:
Massa mahasiswa yang melakukan demonstrasi di depan gedung MPR.
Sedangkan Psikologi massa adalah:
ilmu yang mempelajari perilaku banyak orang dalam suatu kumpulan tertentu

Sumber : google

Kerugian masuk kelompok

by Vivi Adrianty Lestari, October 17, 2010
Kerugian masuk kelompok
1.       Primary tension
2.       Personal investment (uang pendaftaran, waktu, tenaga barang dan iuran bulanan)
3.       Social rejection
4.       Interfence
5.       Reactance

Keuntungan masuk kelompok

by Vivi Adrianty Lestari, October 17, 2010
Keuntungan masuk kelompok
1.       Social interaction (adanya interaksi sosial antar anggota kelompok, manusia adalah makhluk sosial, membutuhkan interaksi dengan orang lain)
2.       Social support (dukungan sosial), terdiri dari:
·         Social approval (persetujuan dari kelompok)
·         Belief confirmation (kepercayaan antar anggota kelompok)
3.       Karakteristik anggota kelompok
·         Competence (kompetensi)
·         Physical attractiveness

Jenis-jenis kelompok

by Vivi Adrianty Lestari, October 17, 2010
Jenis-jenis kelompok
1.       Dyad
Dyad merupakan salah satu jenis kelompok yang anggotanya terdiri dari 2 orang
2.       Kelompok kecil
Kelompok kecil merupakan kelompok primer. Dalam kelompok kecil terdapat adanya:
·         face to face
·         saling tergantung
·         ada identitas kelompok yang sangat kuat.

3.       Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa Yunani yang berarti alat. Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengertian organisasi menurut para ahli:
·         Suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama (Stoner)
·         Bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama (James D. Mooney)
·         Sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih (Chester I. Bernard)
·         Kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan ( Stephen P. Robbins)
4.       Massa
Jenis kelompok yang bersifat temporer, mempunyai tujuan yang sama namun tidak berstruktur.

Alasan individu masuk kelompok

by Vivi Adrianty Lestari, October 17, 2010
Alasan individu masuk kelompok:
1.       Ketertarikan interpersonal
Salah satu alasan individu masuk ke dalam kelompok adalah ketertarikan individu terhadap anggota kelompok. Jika antar anggota kelompok sudah tercipta ketertarikan interpersonal, individu akan merasa nyaman berada dalam kelompok tersebut.

2.       Aktivitas kelompok
Apa saja aktivitas yang dilakukan saat menjadi anggota kelompok.
 
3.       Tujuan kelompok
Mengetahui apa tujuan dari kelompok, lebih memudahkan individu untuk memutuskan apakah masuk atau tidak ke dalam kelompok.

4.       Keanggotaan kelompok


5.       Efek instrumental dari keanggotaan kelompok
Kemudahan-kemudahan yang didapat dalam sebuah kelompok.

Teori Eksperimen Laboratorium

by Vivi Adrianty Lestari, October 10, 2010
Teori Eksperimen Laboratorium

 Festinger, Schachter & Black (1952), keterpaduan kelompok (group cohesiveness) diawali oleh adanya ketertarikan antar anggota kelompok dan dilanjutkan dengan interaksi sosial dan tujuan-tujuan pribadi yang menutut saling ketergantungan. Mereka meneliti penghuni komplek perumahan Wetsgate dan Wetsgate-west yang diperuntukkan bagi kaum Veteran yang sudah menikah, yang mendaftar ke Massacussets Institute of Technology, pada awalnya orang-orang tidak saling mengenal, tapi lama-kelamaan mereka membentuk kelompok berdsarka faktor kedekatan (proximity).

Lott & Lott (1965), keterpaduan kelompok dipengaruhi oleh hubungan yang bersifat sukarela antar anggota, hubungan kerja sama atau kompetisi yang masih berada dalam batas norma, saling menerima, menghadapi masalah bersama-sama, sehingga tidak befikir untuk menyelamatkan diri masing-masing, status yang homogeny, berguna bagi kelompok, mempunyai kepribadian yang saling mengisi dan relevan dengan tujuan kelompok dan adanya ritual.
Wilhelm.M.Wundt, berasal dari ilmu alam dan cabang ilmu yang pertama memakai metode ini adalah Psikologi.
Dalam eksperimen laboratorium terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen (kelompok yang diberi stimulus) dan kelompok kontrol (yang tidak diberi stimulus)
Eksperimen laboratorium adalah penelitian laboratorium di ruangan tertutup, dimana kelompok eksperimen dihindari dari gangguan-gangguan yang mungkin terjadi sehingga subjek bisa fokus.
Kelebihan eksperimen laboratorium adalah fokusnya hubungan sebab akibat sehingga lebih sah dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan kelemahannya, penelitian ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena dilakukan di laboratorium (bukan pada kondisi sebenarnya)

Sumber : Sarwono, Sarlito Wirawan. 1999. Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka

Teori Lapangan (Field Theory)

by Vivi Adrianty Lestari, October 10, 2010
Teori Lapangan (Field Theory)



Psikologi Gestalt menyatakan bahwa gejala psikologi terjadi pada suatu medan/lapangan (field) yang merupakan suatu sistem yang saling tergantung (interdependent) yang meliputi persepsi dan pengalaman masa lampau. Unsur-unsur individu dari medan (field) tidak dapat dipahami tanpa mengetahui medan tersebut sebagai suatu keseluruhan.



Beberapa tokoh yang menemukan Teori lapangan (Field Theory atau Teori Psikodinamika):

  1. Kurt Lewin, Tolman (1932)
  2. Wheeler (1940), Lashley (1929)
  3. Brunswik (1949).



Teori Lapangan Kurt Lewin sangat dipengaruhi oleh aliran Psikologi Gestalt. Oleh karena itu tidak mengherankan jika teori lapangan dari Kurt Lewin juga sangat mengutamakan keseluruhan daripada elemen atau bagian dalam studinya tentang jiwa manusia.



Teori ini menggunakan metode konstruktif.Metode konstruktif, atau disebut juga metode “genetik” adalah metode yang digunakan Lewin sebagai metode “klasifikasi”. Metode klasifikasi menurut mempunyai kelemahan karena hanya mengelompokkan obyek studi berdasarkan persamaan-persamaannya saja.



Konsekuensi dari metode konstruktif:

  1. Sifat dinamis pada metode konstruktif yang mengklasifikasikan obyek-obyek studinya berdasarkan hubungan antara satu obyek dengan obyek lainnya, teori lapangan harus dapat mengungkapkan forces (daya, kekuatan) yang mendorong suatu tingkah laku
  2. Cara pendekatan harus psikologis. Semua konsep harus didefinisikan secara operasional, namun efinisi operasional dalam teori lapangan tidak obyektif melainkan subyektif.
  3. Analisis dalam teori lapangan harus berawal dari situasi sebagai keseluruhan, tidak dimulai dari elemen-elemen yang berdiri sendiri-sendiri. Dari awal yang menyeluruh itu barulah dapat dilakukan analisis terhadap masing-masing elemen atau bagian dari situasi secara khusus
  4. Tingkah laku harus dianalisis dalam lapangan di saat di mana tingkah laku terjadi. Cara pendekatannya sistematis, jadi tidak perlu menghubungkan dengan masa lalu seperti psikoanalisis.
  5. Bahasa yang digunakan dalam teori lapangan harus eksak dan logis, jadi harus berupa bahasa matematik. Bahasa matematik menurut Lewin bersifat kualitatif. Dalam hubungan ini ia meminjam istilah-istilah dari geometri untuk menerangkan peristiwa-peristiwa Psikologik.



Metode konstruktif memerlukan konstruk-konstruk yaitu elemen dari teori lapangan, sedangkan konsep adalah elemen dari konstruk, konstruk yang terpenting dari teori lapangan tentunya adalah lapangan itu sendiri, yang dalam psikologinya diartikan sebagai lapangan kehidupan (life space)



Kelebihan penelitian ini adalah dapat dilakukan dengan metode eksperimental dan dapat dilakukan dalam laboratorium. Namun Kurt Lewin tidak menyajikan teorinya secara sistematis. Banyak konsep dan konstruk tidak didefinisikan secara jelas sehingga memberi arti yang kabur.

Teori ini terlalu focus kepada aspek-aspek yang mendalam dari kepribadian sehingga agak mengabaikan tingkah laku motoris yang “overt” (nampak dari luar), sehingga penyalahgunaan topologi



Sumber: Sarwono, S.W. 2004. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT.Raja Grafindo.




Teori Prestasi Kelompok (Theory of Group Achievement)

by Vivi Adrianty Lestari, October 10, 2010
Teori Prestasi Kelompok (Theory of Group Achievement) 

Stogdill (1959) menganggap bahwa teori-teori tentang kelompok pada umumnya didasarkan pada konsep tentang interaksi yang memiliki kelemahan teoritis tertentu. Maka dari itu, Stogdill mengajukan teori prestasi kelompok. Teori ini menyertakan masukan (input), variabel media, dan prestasi (output) dari suatu kelompok.
Teori ini merupakan hasil pengembangan dari teori-teori sebelumnya yang tergolong dalam tiga orientasi yang berbeda, seperti : orientasi penguat (teori-teori belajar), orientasi lapangan (teori-teori tentang interaksi), dan orientasi kognitif (teori-teori tentang harapan).
Proses terjadinya dalam kelompok dimana dimuiai dari masukan ke keluaran melalui variabel-variabel media. Dalam teori ini akan terdapat umpan balik (feed-back).
Faktor yang mempengaruhi suatu kelompok, yaitu :
a. Masukan dari anggota
Kelompok adalah suatu sistem interaksi yang terbuka. Struktur dan kelangsungan sistem sangat bergantung pada tindakan-tindakan anggota dan hubungan antara anggota.
Tiga elemen penting yang termasuk dalam masukan anggota:
1.Interaksi sosial, hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terdiri atas aksi dan reaksi antara anggota-anggota kelompok yang berinteraksi.
2.Hasil perbuatan yang dapat diaplikasikan dalam bentuk kerja sama, berencana, menilai, berkomunikasi, membuat kepetusan.
3.Harapan, kesediaan untuk mendapatkan suatu penguat, fungsi dari harapan ini adalah sebagai dorongan (drive), perkiraan tentang menyenangkan atau tidaknya dasil, dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu akan benar-benar terjadi.
b. Variabel media
Variabel media menjelaskan mengenai beroperasi dan berfungsinya suatu kelompok. Elemen-elemen variable media:
1.Struktur formal (struktur formal mencakup fungsi dan status dimana kelompok terdiri atas individu-individu yang masing-masingmembawa harapan dan perbuatannya sendiri)
2.Struktur peran (struktur peran mencakup tanggung jawab dan otoritas dimana individu yang menduduki posisi tertentu hampir tidak berpengaruh pada status dan fungsi posisi tersebut).
c. Prestasi kelompok
Prestasi kelompok merupakan tujuan dari kelompok.
Tiga unsur yang menentukkan prestasi kelompok:
1.Produktivitas (derajat perubahan harapan tentang nilai-nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok)
2.Moral (derajat kebebasan dari hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju tujuannya)
3.Kesatuan (tingkat kemampuan kelompok untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi yang penuh tekanan (stress).

Sumber: Teori-Teori Psikologi Sosial; karangan Sarlito Wirawan Sarwono.

Teori Sintalitas Kelompok (Group Syntality Theory)

by Vivi Adrianty Lestari, October 10, 2010

Teori Sintalitas Kelompok (Group Syntality Theory
 
Teori sintalitas kelompok merupakan perwujudan dari proses komunikasi dari suatu kelompok. Teori ini dikembangkan oleh Cattell pada tahun 1948.
Cattel (1948) berpendapat bahwa untuk dapat membuat perkiraan-perkiraan ilmiah yang tepat, segala sesuatu harus dapat diuraikan, diukur, dan diklasifikasikan dengan tepat dan cermat. Cattell menjelaskan bahwa dalam suatu kelompok haruslah memiliki kepribadian yang dapat dipelajari.
Pendapat Cattell dipengaruhi oleh pandangan McDougall (1920) tentang kelompok, yaitu :
a.Perilaku dan struktur yang khas dari suatu kelompok akan tetap ada walaupun anggota-anggotanya berganti.
b.Pengalaman-pengalaman kelompok direkam dalam ingatan.
c.Kelompok menunjukkan adanya dorongan-dorongan.
d.Kelompok mampu berespons secara keseluruhan terhadap suatu rangsang yang tertuju pada salah satu bagiannya.
e.Kelompok menunjukkan emosi yang bervariasi.
f.Kelompok menunjukkan adanya pertimbangan-pertimbangan kolektif (bersama).
Sifat-sifat sintalitas yaitu pengaruh dari adanya kelompok sebagai keseluruhan, baik terhadap kelompok lain maupun terhadap lingkungan.
Sifat-sifat struktur kelompok yaitu hubungan yang tercipta antara anggota kelompok, perilaku-perilaku di dalam kelompok, dan pola organisasi kelompok; dan sifat-sifat populasi yaitu sifat rata-rata dari anggota-anggota kelompok.
Dua aspek penting pada kelompok, yaitu : eksistensi kelompok tergantung pada kebutuhan individu anggotanya dan kelompok-kelompok biasanya saling tumpang tindih. 

Sumber: Teori-Teori Psikologi Sosial; karangan Sarlito Wirawan Sarwono.


Kelompok Efektif dan tidak efektif

by Vivi Adrianty Lestari, October 10, 2010
Kelompok Efektif dan tidak efektif

Memfungsikan kelompok secara efektif

Agar kelompok dapat berfungsi secara efektif:
1.Berbagi tugas dan peralatan.
2.Bekerja sama satu dengan yang lain dengan menggunakan bahasa yang santun dan suara yang baik
3.Bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain
4.Menghormati anggota yang lain dengan cara bersikap sopan dan memberikan komentar positif terhadap hasil kerja.
5.Membantu satu sama lain, terutama bila ada anggota yang mendapat kesulitan.
6.Bekerja sama menyiapkan gagasan, presentasi atau proyek yang bagus.
7.Membuat catatan pribadi selama berada dalam kelompok.

Tahap awal pembentukan kelompok:

1.Tetapkan apakah anda menginginkan kelompok yang homogen atau heterogen, serta tentukan jumlah anggota dalam setiap kelompok,. Kelompok homogeny terdiri dari siswa yang mempunyai kebutuhan serta kemampuan yang kurang lebih sama, kelompok heterogen terdiri dari siswa dengan berbagai kebutuhan dan kemampuan berbeda.
2.Tentukan harapan-harapan anda. Terutama mengenai apa yang anda ingin lakukan oleh kelompok itu, dimana, dan kapan? Pahami pila tujuannya.
3.Rencanakan wilayah kerja serta bahan-bahan yang diperlukan sebelum siswa dikelompokkan.
4. Sebelum kelompok dibentuk, berilah pengarahan yang sejelas-jelasnya, baik secara lisan maupun tertulis, aturlah waktu untuk memilih peran kelompok dan bertukar pikiran, dan tetapkan prosedur evaluasi, baik untuk kelompok maupun untuk masing-masing anggota kelompok.
5.Apabila siswa secara individu ingin berperan dalam kelompoknya, (misalnya menjadi ketua kelompok, pembicara, illustrator, dll) jelaskan terlebih dahulu perannya dan cara pembentukannya sebelum kelompok terbentuk.
6.Begitu kelompok mulai bekerja, hendaknya anda berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain dan berikan semangat.
7. Agar cara-cara membentuk kelompok tetap segar, cobalah mencari cara-cara yang inovatif lainnya.
8. Tambahkan unsur-unsur kompetitf dalam pembentukan kelompok.

Sumber: http://foryourpsycho.blogspot.com

Karakteristik Kelompok

by Vivi Adrianty Lestari, October 10, 2010
Karakteristik Kelompok
1.Interaksi interpersonal
Interaksi anatar individu memberikan mutual influence (pengaruh yang baik)
2.Struktur
Terdiri atas norma, peraturan dan hubungan antara anggota kelompok.
3.Tujuan
Adanya tujuan kelompok mempengaruhi motivasi tiap anggota.
4.Persepsi kekelompokan
Merasa sebagai satu entitas (kasatuan yang tunggal)
5.Kesalingtergantungan antar angggota kelompok.

Sumber: handout psikologi kelompok fakultas psikologi Universitas Gunadarma 2005

ORIENTASI TEORITIS dalam DINAMIKA KELOMPOK

by Vivi Adrianty Lestari, October 03, 2010

 Efektivitas kelompok dipengaruhi:
1.      Mudah dimengerti oleh anggota kelompok, relevan dengan kebutuhan anggota, saling ketergantungan dan membangkitkan komitmen tingkat tinggi dari anggota untuk mencapainya.
2.      Anggota harus mengkomunikasikan ide-ide dan perasaan
3.      Partisipasi dan kepemimpinan harus terdistribusikan antar anggota (anggota kelompok setia terhadap kebutuhan kelompok dan puas terhadap keanggotaannya, sumber daya dan meningkatkan kohesivitas kelompok)
4.      Prosedur pengambilan keputusan yang tepat dan fleksibel
5.      Kekuasaan dan pengaruh
6.      Kontroversi ide / opini (kebutuhan, kelangkaan sumber daya dan persaingan. Cara mengatasi kontroversi ide dengan bernegosiasi, kerjasama dan saling ketergantungan
7.      Kohesivitas (saling menyukai, ingin terus menjadi bagian kelompok, puas terhadap keanggotaam, tingkat penerimaan, dukungannya dan kepercayaan meningkat)
8.      Kemampuan memecahkan masalah (merasakan adanya masalah, mencari dan menetapkan solusi dan mengevaluasi efektivitas solusi)

Sumber: wikipedia & google
© Mon Journal! · Designed by Sahabat Hosting